Skip to main content

Sinopsis dan Unsur-Unsur Intrinsik "Novel Angkatan 66"



1.PERTEMUAN DUA HATI

 





>Unsur-unsur Intrinsik
1. Tema                    : 
       Kehidupan Sosial

2. Tokoh                   :


-Bu Suci                                             -Bapak (Ayahnya Bu Suci)
-Waskito                                            -3 anak Bu Suci
-Suami Bu Suci                                     -Uwak
-Murid-murid SD kota Semarang            
-Istri RT7
-Bu De Waskito                                   -Kakek dan Nenek Waskito
-Kepala Sekolah                                   -Guru Agama



3. Penokohan     :
Ø  Bu Suci (protagonis) : baik, lembut, penyayang, tanggung jawab, bijaksana, rajin, penurut kepada orang tuanya, selalu megalah diantara saudara-saudaranya, sabar dan tabah dalam menghadapi kehidupan, tidak pernah menuntut lebih kepada suaminya, peduli kepada peserta didiknya,selalu meminta pendapat kepada orang lain setiap akan mengambil keputusan.
Ø  Waskito (antagonis menjadi protaginis menjelang akhir cerita) , Nakal, suka marah-marah tidak jelas, sering membolos, sering memukuli teman-temannya, pendiam, selalu meluapkan perasaannya dengan kekerasan/ memberontak, sulit bergaul dengan teman sekelasnya karena ia ditakuti teman-temannya karena sikapnya yang keras, sebenarnya ia hanya minta untuk diperhatikan dan sedikit bimbingan.
Ø  Suami Bu Suci (protagonis), pengertian, tanggung jawab, dan perhatian.
Ø  Bu De Waskito (protagonis), baik, perhatian pada anak.
Ø  Kepala Sekolah (protagonis), tegas, berwibawa.
Ø  Bapak (Ayahnya Bu Suci), tegas dalam mendidik anak.
Ø  3 Anak Bu Suci :
- Anak ke-1 perempuan   => lembut, cepat mengerti
- Anak ke-2 laki-laki     => diceritakan mengidap penyakit ayan
- Anak ke-3 perempuan   => masih balita
Ø  Uwak                            : Sabar, penuh kasih sayang.
Ø  Istri RT                             : Ramah
Ø  Kakek dan Nenek Waskito          : Penyabar, ramah
Ø  Guru Agama                         : Baik, mudah menyesuaikan diri
Ø  Murid-murid SD Semarang    : Patuh terhadap guru
4. Latar             :
·         Tempat      : Rumah Bu Suci, Sekolah Dasar di Kota Semarang, di rumah RT, Rumah Sakit, Kota Purwodadi, di sepanjang jalan dari rumah Bu Suci ke SD.
·         Waktu              : Pagi, siang, sore dan malam hari.
·         Suasana      : Sabar, prihatin, kesal, dan di akhir cerita semuanya merasa senang
                 
5. Alur              :
ð Dilihat dari jalan ceritanya, Novel berjudul Pertemuan Dua Hati karya Nh. Dini termasuk kedalam alur campuran (dimana cerita dimulai dari masa dahulu – masa sekarang – kembali ke masa dahulu – dan seterusnya).
ð Berdasarkan standart kehidupan berceritanya, Novel ini termasuk alur tertutup, sebab jalan ceritanya sudah ditentukan dengan jelas oleh pengarang dan tidak memberi kesempatan kepada pembaca untuk menentukan bagaimana akhir cerita tersebut.
6. Sudut pandang  :
 Posisi atau letak pengarang dalam sebuah cerita yang dikarang atau disampaikan. Novel Pertemuan Dua Hati ini termasuk ke dalam sudut pandang orang pertama. Ini dapat dilihat dari cara pengarang menggunakan penyebutan tokoh utama “aku” (sebagai aku-an) di dalam novel.
7. Amanat                :
Hendaklah kita bersabar dan tabah dalam menghadapi persoalan hidup dan jangan pernah menganggap remeh seseorang dan memandang hanya dari sisi buruknya saja. Dan kepada orang tua janganlah lupa akan memberikan pengajaran yang baik untuk anaknya.
8. Gaya Bahasa    :
 Bahasa Jika dilihat dari gaya berceritanya (style of though), novel ini termasuk kategori gaya bahasa langsung. Pengarang menceritakan sendiri semua peristiwa-peristiwa yang terjadi baik pada dirinya sendiri maupun orang lain disekitarnya. Dalam novel ini juga banyak dipakai kata yang merupakan kata-kata istimewa. Misalnya : sukar, konon, kelak, sekonyong-konyong. Mengintruksikan tumpuhan, jeng (bu), dsb. Dalam novel ini juga terdapat gaya bahasa yang bermacam-macam. Gaya bahasa yang dipakai dalam kutipan itu berkisar antara gaya bahasa Hiperbola (misalnya : tercekik oleh keharuan,…………..pastilah mulutku akan terloncat cerita peristiwa dikelas kehadapan rekan-rekanku). Gaya bahasa Metonemia (misalnya: dalam kata “membuka Hati”)





>Unsur-unsur Ekstrinsik
1. Latar Belakang Kehidupan Pengarang
Pengarang novel ini bernama Nurhayati Sri Hardini Siti Nukatin (lahir di Semarang, Jawa Tengah, 29 Februari 1936; umur 74 tahun ) atau lebih dikenal dengan nama N.H. Dini adalah sastrawan, novelis, dan feminis Indonesia. Setamat SMA bagian sastra (1936), mengikuti Kursus Pramugari Daraat GIA Jakarta (1956), dan terakhir mengikuti Kursus B-I Jurusan Sejarah (1957). Tahun 1957-1960 bekerja di GIA Kemayoran, Jakarta. Setelah menikah dengan Yves Coffin, berturut-turut ia bermukim di Jepang, Prancis, Amerika Serikat, dansejak 1980 menetap di Jakarta dan Semarang. Karyanya : Dua Dunia (1965), hati yang Damai (1961), La Barka (1977), Namaku Hiroko (1977), Keberangkatran (1977), Sebuah Lorong di Kotaku (1987), Padang Ilalang di Belakang Rumah (1979), Langit dan Bumi Sahabat Kami (1979), Sekayu (1981), Amir Hamzah Pangeran dari seberang (1981), Kuncup Berseri (1982), Tuileries (1982), Segi dan Garis (1983), dan Orang-orang Tran (1985). Trejemahannya : sampar (karya Albert Camus, La Peste; 1985).

 - Sejarah hidup : N.H. Dini dilahirkan dari pasangan Saljowidjojo dan Kusaminah. Ia anak bungsu dari lima bersaudara, ulang tahunnya dirayakan empat tahun sekali. Masa kecilnya penuh larangan. Konon ia masih berdarah Bugis, sehingga jika keras kepalanya muncul, ibunya acap berujar, “Nah, darah Bugisnya muncul". N.H. Dini mengaku mulai tertarik menulis sejak kelas tiga SD. Buku-buku pelajarannya penuh dengan tulisan yang merupakan ungkapan pikiran dan perasaannya sendiri. Ia sendiri mengakui bahwa tulisan itu semacam pelampiasan hati.

2. Nilai- nilai yang terkandung dalam novel
Nilai moral (sikap, perilaku) Salah satunya terdapat pada halaman 32 alinia I “…kami semua sepakat bahwa anak-anak tumbuh tidak hanya memerlukan makanan, mereka juga membutuhkan kemesraan, menginginkan perhatian. Rasa cinta kepada mereka yang diperlihatkan , menanamkan benih kekuatan tersendiri……….”
 Nilai Sosial Hubungan antara guru dan murid tidak terbatas hanya dengan menyampaikan pelajaran yang sudah ditetapkan sesuai dengan kurikulum, melainkan lebih dari itu harus ada keterikatan batin dan rasa kasih sayang seperti orang tuanya sendiri. Supaya mampu menciptakan lulusan-lulusan yang bisa membawa diri sendiri serta mampu bersosialisasi dengan lingkungan sekitarnya.
Nilai Religius Semua yang terjadi pada hidup ini karena kehendak Alloh SWT. Manusia hanya bisa berusaha dan berdoa dan Alloh SWT yang menentukannya. Salah satunya terdapat pada alinia ke-5 halaman 71. “Malamnya aku gelisah. Tidurku sangat terganggu. Dugaanku bermacam-macam. Barangkali Waskito tidak masuk esok pagi! Atau masuk, membawa pisau, atau golok, atau senjata lain yang lebih mengerikan guna membalas dendam terhadapku. Dalam sujudku menghadap Tuhan sebelum dini hari tiba, rasa kerendahan diriku semakin kutekan. Kami ini manusia sangat hina, kecil dan tak berdaya jika Tuhan tidak menghendaki keunggulan kami!”

Sinopsis
B



U suci adalah seorang guru di sebuah desa di Purwodadi. Ia adalah seorang guru yang bijak serta sangat mencintai keluarganya. Namun, karena pekerjaan suaminya, bu Suci dan keluarganya terpaksa pindah ke kota Semarang. Disana ia tinggal dengan suami dan ketiga anaknya serta dengan uwaknya yang menjaga anak-anak bu Suci. Bu Suci mempunyai seorang suami yang sangat pengertian terhadap keluarganya. Dia selalu mendukung apa saja yang bu Suci lakukan selama yang dilakukannya itu benar. Ia pun berniat untuk mencari pekerjaan sebagai guru kembali, karena ia sudah sangat rindu dengan pekerjaannya itu. Hingga suatu saat ia mengantarkan anaknya ke sekolah dan ia pun mendapat pekerjaan sebagai seorang guru di sekolah dasar dimana anakanya bersekolah.
Hari pertama mengajar dilalui bu Suci dengan baik. Namun, ia mulai merasa ada suatu kejanggalan yang terjadi pada kelas tersebut. Sebisa mungkin bu Suci tidak pernah mencampurkan persoalan pribadi dengan persoalan di dalam pekerjaannya. Ia berusaha profesional dengan bisa membagi waktu, agar anak-anaknya tidak pernah merasa kehilangan sosok ibu dalam dirinya.
Hari-hari berikutnya dilalui bu Suci dengan mulus pula, namun sekarang ia mulai mengerti apa yang mengganjal didalam pikirannya. Seorang murid bernama Waskito ternyata telah menarik perhatiannya. Setiap kali ditanya tentang murid tersebut, semua anak seolah terdiam dan tidak ingin memberi jawaban pada bu Suci. Namun, akhirnya bu Suci pun mendapatkan jawaban atas semua yang terjadi. Ternyata muridnya yang bernama Waskito tersebut salah satu murid yang nakal, dan selalu membuat keonaran. Semua murid yang ada dikelas segan pada dia, mereka takut jika bermasalah dengannya. Menurut cerita yang ada, Waskito seringkali memukul dan menjahili temannya yang ada di kelas, tanpa sebab apa pun atau mereka merasa tidak pernah berbuat sesuatu yang membuat Waskito marah. Entah kenapa bu Suci merasa ada hal yang perlu ia selesaikan dan ia ingin terlibat jauh pada masalah itu. Dorongan hati yang kuat membuat bu Suci semakin ingin membantu Waskito menyelesaikan masalahnya.
Sementara itu, anak kedua bu Suci telah di vonis oleh dokter mengidap penyakit ayan, sehingga kesehatannya perlu dijaga serta ia tidak boleh banyak beraktivitas. Semua cobaan seolah tengah menghadang pada bu Suci. Disisi lain ia ingin sekali berada di kelas serta mengetahui perkembangan muridnya yang nakal tersebut, namun disisi lain ia harus bersusah payah mengantar anaknya ke rumah sakit untuk berobat.
Akhirnya bu Suci pun mendatangi kediaman kakek dan Nenek Waskito untuk mendapatkan informasi yang sebanyak mungkin. Ia pun mendapatkan informasi bahwasannya Waskito sebenarnya merupakan anak yang baik, namun karena perilaku orang tuanya yang memperlakukannya dengan tidak baik maka ia pun menjadi murid yang nakal. Neneknya mengatakan bahwa ayahnya seringkali memukul Waskito tanpa alasan yang jelas jika Waskito melakukan suatu kesalahan tanpa memberikan pengarahan yang baik, yang seharusnya Waskito perbuat, sementara ibunya selalu memanjakannya sehingga Waskito tidak pernah tahu mana yang baik dan buruk. Selama tinggal bersama neneknya ia menjadi anak yang tahu aturan dan menjadi disiplin, namun setelah orangtuanya memintanya kembali, maka ia kembali menjadi anak yang nakal dan selalu menjahili teman-temannya.
Bu suci mencoba membantu permasalahn yang dihadapi oleh Waskito. Seringkali ia memperhatikan semua perilaku Waskito, dan ia perlahan mencoba mendekati Waskito. Ia meminta Waskito untuk mengantar makanan pada anak keduanya yang sakit tersebut. Bu suci mencoba menggambarkan pada Waskito bahwa ia masih beruntung diberi kesehatan sehingga ia tidak perlu melakukan sesuatu yang tidak berguna untuk hidupnya. Bu Suci juga memberi kepercayaan pada Waskito untuk membuat sesuatu, hingga pekerjaan yang dilakukan Waskito dan kelompoknya mendapat penghargaan dari teman-temannya. Waskito dibuat ada keberadaannya oleh bu Suci. Selama ini semua murid yang ada di kelas menganggap Waskito hanya sebagai biang onar dan keributan sehingga keberadaanyya tidak diinginkan dan dibutuhkan. Namun, sekarang bu Suci mencoba membuat semua hal tersebut musnah.
Kini Waskito tinggal bersama bibinya, sehingga sedikit demi sedikit ia mulai mendapatkan pelajaran tentang sebuah kasih sayang. Terutama dari keluarga bibinya, yang selalu rukun meskipun keadaan ekonomi mereka sulit. Bahkan mereka kadangkali harus berbagi makanan. Namun Waskito senang tinggal di sana. Lantaran di sana ia mendapat pengajaran tentang sopan santun dan kasih sayang. Ibu Suci merasa lega dengan semua perubahan yang mulai Waskito tunjukkan.
Namun suatu hari ia kembali mengamuk lantaran ada seorang yang menghina tanaman yang ia tanam, padahal maksud temannya tersebut hanya sekedar gurauan belaka. Waskito sampai membawa Cutter yang di acuhkan keudara, namun dengan berani bu Suci merampas Cutter tersebut dari tangan tersebut saat Waskito lengah. Tanpa memikirkan sesuatu yang buruk akan terjadi padanya. Entah kenapa ia yakin bahwa Wasktito tidak akan sanggup untuk menggunakan senjata tajam tersebut. Semua guru di sekloah tersebut sepakat untuk mengeluarkan Waskito dari sekolah karena sikap Waskito sudah keterlaluan. Namun bu Suci dengan segenap hati meminta agar diberi waktu untuk membimbing Waskito, jika ia gagal jabatannya sebagai guru rela jika harus di cabut. Ia pun menekankan kepada Waskito bahwa Bu Suci percaya bahwa Waskito akan merubah sikapnya karena selain ia yang harus pindah, jabatan bu Suci sebagai guru juga dipertaruhkan untuknya.
Sejak saat itu bu Suci dan Waskito semakin dekat dan akhirnya sedikit demi sedikit Waskito mau berbagi cerita dan mau untuk mnerima nasihat bu Suci. Akhir semester Waskito naik kelas dan keluarganya sangat berterimakasih karena mereka tidak menyangka bahwa Waskito dapat merubah sikapnya dan dapat pula naik kelas. Waskito dan keluarga bu Suci pun berlibur ke desa mereka di Purwodadi sesuai dengan janjinya kepada Waskito. Sejak bertemu dengan Waskito bu Suci merasa hatinya telah dipertemukan dengan hati Waskito dan sejak saat itu pula keprofesionalisme yang bu Suci gunakan dalam memisahkan urusan pekerjaan dan rumah tangga tak beralu lagi semenjak kedatangan Waskito.








2.JANGAN UCAPKAN CINTA



Novel ini menceritakan tentang percintaan dan kebencian, seseorang yang begitu mencintai hingga berubah menjadi dendam / sebuah kebencian.
Niken Ardini adalah perempuan yang berasal dari keluarga biasa saja, ayahnya hanya seorang pedagang kecil di pinggiran kota tegal, Niken anak ke 2 dari 3 bersaudara. Kakak laki-lakinya meninggal ketika berumur tujuh tahun karena sakit dan adiknya meninggal juga ketika berumur tiga minggu, sedangkan ibunya harus kehilanggan rahimnya akibat pendarahan setelah melahirkan karena tidak di tangani dengan baik oleh tenaga medis.
Semenjak kejadian semua itu Niken bertekat untuk menjadi seorang dokter, tetapi kesulitan ekonomi telah menghambat cita-citanya. Dia hanya bias menjadi seorang perawat di sebuah klinik dokter Eko Prasetio.
Dokter Eko mempunyai kakak yang bernama Aldi, dia berbeda sekali dengan adiknya, Aldi berbadan tinggi, tegap dan gagah sedangkan Dokter Eko badanya kurus dan berkacamata tebal. Niken bertemu dengan Aldi di tempat kerjanya, semenjak ketemu pada pandangan pertama Niken langsung jatuh cinta pada Aldi. Akan tetapi Niken sadar bahwa dia sudah mempunyai tunangan yang bernama Bambang.
Hari demi hari Aldi selalu bertemu dengan Niken dan menggodanya, akhirnya Niken memutuskan petunangannya dengan Bambang dan memilih menikah bersama dengan Aldi. Walau pun sudah menikah Aldi masih sangat mencintai pacarnya semenjak SMA yang bernama Indah Juwita Purnama yang sangat cantik.
Sedangkan Indah sudah memilih menikah bersama dengan Roni seorang Sutradara yang membuatnya menjadi artis dan namanya terkenal dimana-mana.
Pertemuan Aldi dan Indah membuat perasaan mereka kembali lagi, Aldi sangat mencintai Indah dan mengajak Indah untuk bersamanya tetapi Indah tidak mau, Indah lebih memilih Roni dan kariernya sebagai seorang artis.
Aldi sangat terobsesi sekali dengan Indah sampai merubah bentuk tubuh istrinya yang kurus menjadi berisi dan bagus, tatanan rambut dan segi berpakaian juga, tetapi Niken tidak mengeluh dan menurut saja karena sangat mencintai suaminya sehingga rela diapapun juga.
Setelah hampir setahun menikah, Aldi bertemu lagi dengan Indah, akhirnya Aldi meninggalkan Niken yang sedang mengandung anaknya dan lebih memilih pergi jauh bersama dengan Indah.
Bertahun-tahun sudah Aldi meninggalkan Niken, dan sejak itu kesengsaraan selalu datang di kehidupannya. Niken hidup seorang diri untuk menghidupi anaknya yang sedang sakit, karena sangat miskin dan menderita sampai akhirnya anaknya meninggal karena sakit keras yang tidak bisa diobati.
Semenjak anaknya meninggal kehidupan Niken semakin hancur dan sengsara hingga menjadi depresi, dan akhirnya masuk rumah sakit jiwa yang secara tidak sengaja ditangani oleh Dokter Eko adik iparnya sendiri.
Eko yang dari dulu sangat mencintai Niken tetapi tidak menyatakannya dia selalu menemani Niken dan akhirnya merubah karakter kepribadian Niken yang dulu lugu dan memelas menjadi wanita yang tegar dan sadis hamper tidak memiliki lagi hati.
Demi merubah setatus sosialnya akhirnya Niken memilih menikah dengan Dokter Eko adik iparnya sendiri dan membuka lembaran barunya menjadi pengusaha kaya yang terkenal sangat keras dan bengis.
Seiring waktu berlalu usaha Niken semakin maju dan menjadi semakin besar, tetapi Niken masih menyimpan dendam pada Aldi dan Indah yang telah membuatnya menderita.
Suatu hari Niken bertemu dengan Aldi dan Indah, semenjak itu Niken mempunyai rencana untuk membalas dendam atas perlakuan mereka dengan membuat Indah menderita dan menjadi gila, begitupun juga kepada Aldi, Niken melakukan hal yang sama dengan membuat bangkrut perusahaannya.
Karena Niken masih sangat mencintai Aldi akhirnya mereka bersama lagi dan diketahui oleh Dokter Eko, karena perselingkuhan itu Dokter Eko sangat marah dan akhirnya Dokter Eko berencana untuk membunuh Niken.
Rencana pembunuhan itupun terlaksana tapi Dokter Eko salah sasaran sehingga yang terbunuh adalah Indah yang mempunyai kesamaan bentuk tubuh dengan Niken. Dan akhirnya Dokter Eko masuk penjara dan menjadi depresi karena terobsesi untuk membunuh Niken.
Aldi dan Niken kembali bersama dan memulai lembaran baru lagi bersama dengan anak Aldi dan Indah yang bernama Bram. Wajahnya sangat mirip dengan anak Niken yang telah meninggal.



>Unsur Intrinsik

1.Tema      :
Dalam novel “Jangan Ucapkan Cinta “ ini bertema CINTA DAN DENDAM yang menceritakan tentang percintaan yang isinya seorang wanita yang di kecewakan oleh suami yang menghiyanatinya.

2. Amanat   :
• Kesetiaan hasus merupakan suatu pondasi pada setiap hubungan.
• Janganlah membalas dendam karena perbuatan yang sangat tidak baik.

3. Alur       :
Novel ini menggunakan alur maju dalam ceritanya.


4. Tokoh :
o Niken Ardini
Niken mempunyai dua karakter yang pertama dia orangnya baik, lugu, cerdas, gesit dalam bekerja, dan baik hati. Yang kedua setelah kejadian yang menimpanya sifatnya berubah menjadi sadis, kasar, tegas, sombong, dan angkuh.

o Aldi prasetio
Aldi dia orangnya playboy, ganteng, gagah, tinggi, dan suka menggoda wanita.

o Eko prasetio : Eko dia orangnya pendiam, baik, sopan, dan misterius

o Bambang pranoto
Bambang dia adalah seorang produser sebush film yang sangat ternama sekaligus suami Indah juwita sifatnya keras, sadis, tetapi baik loh.

o Indah juwita purnama
Indah seorang artis yang sedang naik daun, diasangat canti dan menarik, wanita yang sangat di cintai oleh Aldi tetapi dia isteri dari bambang

o Dimas :Adalah anak Niken dan Aldi semasa hidupnya dia tak pernah melihat wajah ayahnya

o Roni jamal : Adalah seorang produser sekaligus menjadi suami Indah.

o Tuti: bekeja di perusahaan Niken

o Bram : Anak dari Indah dan Aldi

5. Sudut Pandang :
Novel ini menggunakan nama seseorang sehingga sudut pandangnya menggunakan orang ke 3.

6. Gaya bahasa :
Dalam penulisannya novel ini menggunakan gaya bahasa yang biasa saja dan sederhana.

7. Latar :
Latar pada novel “ Jangan Ucapkan Cinta “ada pada beberapa tempat yaitu pada rumah, klimik, rumah sakit, kolam renang, hotel, halaman rumah, perusahaan(kantor), dan Country Durham (hutan) Inggris.

3.Pada Sebuah Kapal



Novel ini menceritakan tentang keadaan sebuah rumah tangga yangberada di ambang perceraian. Perselingkuhan yang dilakukan istri,komunikasi yang macet, adalah penyebab persoalan itu. Denganketeguhan hati dan keangkuhannya, sang suami berupayamempertahankan rumah tangga mereka meski ia selalu diberondong olehtuntutan cerai istrinya. Sementara istrinya terus meneruskanperselingkuhannya dengan lelaki yang juga sedang menghadapi persoalanyang sama: tidak bahagia dalam rumah tangganya.Sri adalah seorang gadis yang lincah, aktif, dan ramah. Ia seorang penariyang bekerja sebagai penyiar di Radio Republik Indonesia (RRI) di daerahSemarang. Kemudian ia melamar menjadi seorang pramugari. Sejauh iniperjalanannya mengikuti seleksi berjalan lancar hingga ia harus menjalaniseleksi lanjut di Jakarta. Namun sayang, proses seleksi yang diikutinyaharus terhenti karena ia tidak lolos ketika menjalani tes kesehatan. Betapakecewa hatinya.Secara kebetulan, Sri mendapat tawaran menjadi seorang wartawan disebuah majalah, tetapi ditolaknya tawaran itu karena ia lebih tertarikmenjadi penyiar RRI di Jakarta. Di sela-sela menjadi penyiar itulah Srimasih meneruskan kegemarannya menari. Berbagai undangan menari iahadiri, bahkan pernah pula ia diundang menari ke istana Negara. Tujuhbulan ia menjadi penyiar di Jakarta tepat saat itu ibunya yang tinggal diSemarang meninggal dunia.Berbekal keramahan dan kelincahannya, Sri banyak menarik perhatianpemuda-pemuda di Jakarta. Di antara sekian banyak pemuda yangmenyatakan cinta, Sri hanya menjatuhkan pilihan pada seorang pemudabernama Saputro. Saputro adalah seorang pilot. Hubungan kasih merekatampaknya sangat serius dan mereka merencanakan untuk segera
menikah. Namun apa mau dikata, Saputro dikabarkan mengalamikecelakaan pesawat ketika terbang.Begitulah kegagalan membangun rumah tangga bersama Saputramembawa Sri pergi ke Yogyakarta. Lelaki berikutnya yang mencobamendekatinya antara lain: Yus – seorang pelukis, Carl – orang asing yangbertugas mendampingi mahasiswa. Namun kedua orang itu tidak dapatmembuat Sri melupakan bayangan Saputro.Adalah seorang diplomat Perancis bernama Charles Vincent. Lelaki inilahyang kemudian dapat mencairkan kebekuan hati Sri. Sikapnya yanglembut, perhatian membuat Sri secara serius menjalin hubungan denganlelaki itu. Meski keluarga Sri tidak sepakat, Sri tetap menikah denganVincent.Apa yang dinasihatkan keluarganya ternyata benar-benar terjadi. Setelahmenikah sikap Vincent berubah. Ia bukan lagi seorang lelaki yang lembutdan berperhatian, tetapi berubah menjadi lelaki yang egois, kasar, dantidak mau mengalah. Pernikahan Sri dengan Vincent sangat tidak bahagia.Pertengkaran hampir setiap hari terjadi. Pertengkaran itu berlanjut terushingga kelahiran anak pertama mereka.Anggapan Sri akan lebih baik rumah tangganya setelah anak pertamamereka lahir ternyata salah. Pertengkaran tetap terus terjadi.Ketidakcocokan ini sangat tampak ketika mereka mengadakan perjalananke Perancis. Vincent mendapat cuti, maka mereka berkeinginan pulang kePerancis. Apa yang terjadi? Perjalan ke Perancis suami istri ini dilakukandengan sangat aneh. Sang suami dan anaknya pergi ke Perancis dengannaik pesawat, sementara Sri, sang istri melakukan perjalanan dengankapal laut.Perjalanan dengan kapal inilah awal terjadinya perselingkuhan yangdilakukan Sri. Di atas kapal itu Sri berkenalan dengan seorang pelautbernama Michel Dubanton. Michel adalah lelaki Perancis. Karena perjalanan dengan kapal menuju Perancis cukup memakan waktu, makasharinglah dua orang – lelaki dan wanita ini untuk mengusir kejenuhan. Srimenceritakan perkawinannya dengan Vincent yang tidak bahagia,sementara Michel juga menceritakan kehidupan rumah tangganyabersama Nicole yang selalu diliputi rasa cemburu berlebihan. Dua orangyang mengalami persoalan rumah tangga, bertemu pada sebuah kapaldalam perjalanan menuju Perancis yang membutuhkan waktu cukup lama,itulah awal munculnya perselingkuhan.Michel, seorang pelaut yang telah berumah tangga dengan Nicole tetapitidak merasa bahagia karena istrinya sangat pencemburu, sehingga iatidak boleh bergaul dan dekat-dekat dengan wanita lain. Sebelum menjadipelaut, Michel adalah seorang tentara yang pernah pergi berperang di Jerman. Perjumpaan dengan Sri yang masih cukup menarik, ramah, danterbuka membuat Michel merasa menemukan wanita yang selama ini iarindukan. Sementara dari pihak Sri, Michel adalah sosok lelaki yangromantis, lembut, dan sangat perhatian sebagaimana ia idamkan selamaini. Sri jatuh cinta pada Michel, pun Michel jatuh hati pada Sri. Di ataskapal itu, perbuatan layaknya suami istri mereka lakukan berkali-kalitanpa ada rasa bersalah diantara keduanya.Sesampai di Perancis, Sri yang telah menemukan sosok Michel lelaki yangsangat diidam-idamkan, selalu membandingkan suaminya, Vincent denganMichel. Segeralah ia dengan gampang membuat perbedaan yang sangatmenyolok diantara keduanya. Secara diam-diam, Sri dan Michel tetapmenjalin hubungan secara sembunyi-sembunyi. Hubungan mereka punberlanjut saat Vincent ditugaskan ke Jepang.Kehidupan rumah tangga Sri di Jepang tidak kunjung membaik hingaakhirnya Sri mengajukan cerai pada Vincent. Namun gugatan Sri ini tidakditanggapi oleh suaminya. Akibatnya, perselingkuanan Sri dengan Michelsemakin menjadi-jadi. Bahkan Michel memohon kepada atasannya untuk dipindah tugaskan ke Jepang agar ia bisa selalu dekat dengan Sri.Selesai bertugas di Jepang, Vincent kembali bertugas ke Perancis. Michelpun meminta pada atasanyya agar membatalkan tugasnya di Yokohamadan diganti dengan tugas sebagai pelaut di daerah pelayaran Perancis.Begitulah perjumpaan dan perselingkuhan antara Sri dengan Michelsemakin menjadi-jadi





>Unsur Intrinsik Novel
1.Tema      :
perasaan seorang perempuan (Sri) di dalam kesehariannya diantarakeluarga, hubungannya dengan dunia luar, speperti dengan teman-temannya, dan juga kisah percintaan yang dialaminya. Bisa dijebut jugaroman/romansa.

2. Tokoh & Watak:
Sri           :
perempuan yang tangguh (”Aku akhirnya berkatabahwa aku yang akan kawin. Aku sanggup menerimasegala akibatnya seorang diri.”), lincah, aktif, ramah,berani dan keras kepala.
Saputro      :
Baik hatiCharles Vincent : Awalnya;lembut, perhatian, namun aslinya;egois,kasar, dan tidak mau mengalah.Michel Dubanton : Romantis, lembut, dan sangat perhatianAlur

3.Cerita            :
Cerita dalam novel ini menggunakan alur maju.

4.Latar/Setting    :
Latar pada novel ini berganti serining beralurnya cerita. Sri berkunjung keSemarang. Jakarta, Perancis, Jepang, dan beberapa kota lainnya.Walaupun demikian, hampir setengah bagian dari buku ini menjelaskantentang keseharian Sri di kapal.

5.Sudut Pandang   :
Novel ini terbagi menjadi dua bagian. Bagan pertama bertajuk: PENARI,bersudut pandang orang pertama (akuan) sertaan tokoh SRI, sedangbagian kedua berjudul PELAUT, tetap menggunakan sudut pandang akuansertaan tetapi tokoh yang bercerita adalah MICHEL.Sudut pandang yang digunakan dalam novel ini adalah sudut pandangpertama. Narator di dalam cerita ini adalah Sri, sebagai tokoh utama.

6.Gaya Bahasa     :
Gaya bahasa yang digunakan penulis untuk menulis cerita ini sebenarnyabukanlah bahasa yang rumit. Penulisa menggunakan kata-kata danstruktur kalimat yang meruapakan dialog sehari-hari

7.Amanat           :
Amanat yang saya dapatkan dari cerit aini adalah bahwa belum tentu kitamengenal orang yang kita kenal, dalam artian bahwa tidak ada bataswaktu yang ditentukan untuk mengetahui seluruh seluk-beluk karakterorang.




Comments

Popular posts from this blog

Proposal Usaha Yoghurt

BAB I PENDAHULUAN A.     Latar Belakang Di era modern ini banyak orang yang cenderung menginginkan hidup serba instant , padahal sesuatu yang instan itu tidak baik dan berdampak negative . Begitu pula dengan makanan instant yang dimakan akan berdampak negative pada kesehatan. Sehingga akan memunculkan penyakit- penyakit baru yang tidak ada pada kehidupan dahulu. Masyarakat mempunyai pola konsumsi makanan yang tidak memperhatikan aspek kesehatan karena mereka hanya menginginkan kemudahan/ kepraktisan padahal didalam makanan yang instant tersebut terdapat bahan-bahan kimia yang sangat merugikan bagi kesehatan dan suatu saat nanti akan menimbulkan bermacam-macam penyakit yang di derita seperti masyarakat modern ini. Pola hidup instant tersebut banyak diterapkan oleh orang- orang yang mempunyai tingkat

Makalah tentang nata de coco

Kata pengantar Assalamualaikum Wr.Wb Puji Syukur Kita Panjatkan Atas kehadirat ALLAH S.W.T Karena , atas Rahmat-Nya kita dapat menyelesaikan tugas makalah tentang : “Nata de Coco” dimana makalah ini dibuat untuk memenuhi nilai dan tugas dari guru kami tercintah ; Rodiah Widyawati      Dimana makalah ini berisi tentang Actobakter Yang digunakan untuk membuat nata de coco, pengertian nata de coco, pemanfaatan nata de coco, sifat actobakter dan masih banyak lagi yang diharapan dapat berguna di dalam pelajaran mikrobiologi nanti lainnya .      Tak lupa kami mengucapkan terimakasih kepada ibu Rodiah Widyawati yang telah memberikan tugas ini terhadap kami , Kepada Allah S.W.T karena atas rahmat-Nya kami diberikan kesehatan untuk menyelesaikan tugas ini, Kepada teman-teman yang kami cintai karena telah menyuport kami . Akhir kata , kami mengucapkan banyak terimakasih dan perlu diketahui makalah ini kurang dari sempurna . kritik dan saran terhadap kami kami terima . Wassal